Liputan

Bang Bing Bung. Meski Korona, Bu Tedjo Ajak Wandani Tetap Nabung. Lho?

Bu Tedjo dalam film Tilik yang menggambarkan realitas sosial di masyarakat. Bagaimana dengan Bang-bing-bung?


Bing beng bang yok kita ke bank
Bang bing bung yok kita nabung
Tang ting tung hey jangan dihitung…

Di atas adalah lagu kanak-kanak gubahan Titik Puspa yang populer pada dekade 1980-1990-an. Zaman itu, dari anak hingga dewasa masih akrab dengan beragam celengan buat menabung. Ada yang dari kreweng atau tanah liat beraneka rupa. Ada pula yang sederhana dari bumbungan bambu.

Tujuannya jelas, biar bisa digunakan sewaktu-waktu saat perlu. Lalu dengan maraknya bank negeri maupun swasta, cara menabung bergeser. Malahan sekarang dilengkapi kemudahan fasilitas seperti kartu ATM hingga internet Banking. Meski tanpa sadar, ada beban aneka administrasi yang menggerogoti uang tabungan kita sebagai konsekuensi.

Tabungan Kebajikan
Berbeda dengan gagasan menabung ala celengan maupun Bank. Masyarakat Buddhis di bawah binaan himpunan wanita bernama Wanita Theravada Indonesia atau Wandani punya cara unik menabung. Adalah Wandani Jawa Tengah yang memulai program Tabungan Kebajikan sejak 2019 lalu. Apa keunggulannya?

Sukhita Dewi, Sekretaris Wandani Jateng dalam keterangannya baru-baru ini menjelaskan. Tabungan Kebajikan adalah ajakan menabung sekaligus berdana. Dalam tabungan bulanan ini, dibuat sistem nilai poin sebesar Rp. 100.000,- per-bulan. Uniknya, tiap poin senilai itu bisa diikuti 1 sampai 4 orang.

Contohnya, bila ada suatu daerah terdapat upasaka-upasika yang merasa berat menabung di angka Rp. 100.000,- per-bulan. Nilai itu bisa dibagi untuk 2 orang atau Rp. 50.00,- per-orang, per-bulan.

Sebaliknya, ada upasaka-upasika yang mampu secara keuangan. Sehingga mereka dapat mengikuti program tabungan dari 2 sampai 10 poin. Artinya, tinggal dikalikan saja nilai 1 poin dengan Rp. 100.000,-

Pelatihan Batik Cap di Kab. Pati, salah satu kegiatan andalan Wandani Jateng. Batik adalah warisan budaya Buddhis pesisir utara yang tercatat pada sastra Badra Santi sudah ada sejak awal abad ke-15. Foto: Istimewa

Hasil Kebajikan Tahun Pertama
Sukhita menambahkan, Tabungan Kebajikan yang dimulai pada Agustus 2019 lalu.  Setoran tabungan tiap bulan bekisar Rp 32.000.000,- sampai Rp 37.000.000,- Angka ini diperoleh dari 346 poin peserta. Jadi total jumlah tabungan selama satu tahun mencapai Rp. 413.800.000,- dan berhasil meraih keuntungan bunga deposito sebesar Rp 19.154.667.

Dari nilai bunga deposito tersebut, Wandani Jawa Tengah selaku pengelola program membaginya untuk mitra pendukung. Pembagiannya meliputi untuk pengurus 5%, PD Wandani Jateng 25%, PD Magabudhi Jateng 5%, dan DPD Patria Jateng 15%. Sedangkan tabungan yang dikembalikan kepada penabung sebanyak 50%.

Karena pada konsep awal tabungan kebajikan ini untuk menabung dan berdana. Maka persentase 50% untuk penabung didanakan kepada Pengurus Cabang Wandani setempat. Sehingga nantinya yang mendapatkan manfaat dari tabungan kebajikan ini tidak hanya tingkat PD Jateng saja. Namun juga PC di tiap kabupaten-kota. Artinya, penabung tetap mendapat pokok tabungan sebanyak poin yang diikuti. 

Pembagian bunga yang demikian diharapkan dapat meningkatkan semangat para ketua PC. Agar terus mengajak anggota Wandani di setiap daerah. Demi mendapatkan manfaat bersama. Adapun pemanfaatannya antara lain meliputi: kunjungan PD Wandani ke PC kabupaten-kota, membuka pelatihan wirausaha, dll. Dengan demikian, pegiat Wandani di manapun bisa berkarya mandiri. Tidak harus mengandalkan sumbangan dari dermawan semata.

Yuk Bang Bing Bung
Buat upasaka-upasika dimanapun berada. Dapat mendukung kegiatan Wandani Jateng dengan mengikuti Program Tabungan Kebajikan. Caranya, klik tautan di bawah ini:

https://s.id/PendaftaranTabKeb2

Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi:

Sukhita Dewi   083872341987
Kustiani           087724832623

Share it!
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *